Aku suka hujan, saat dimana anak-anak kecil lewat didepan rumah dengan baju yang kotor, menenteng bola dan berlarian menuju lapangan dimana masih ada kambing-kambing yang tengah merumput.
Aku suka hujan, saat dimana semua tawa dan kata adalah harmoni yang melantunkan sebuah lagu, indah sekali lagunya, aku menyebutnya nyanyian sang bumi.
Aku suka hujan, saat dimana aku duduk dalam sebuah ruangan yang dingin, sejuk merasuk ke dalam hati, dan mengingatkanku kepada sosok yang tak tampak dan memang tak pernah tampak.
Aku suka hujan, seperti saat aku melihat ke arah langit dan butir air berjatuhan mengenai kornea mataku dan tanpa kuperintahkan mataku terpejam dan tanganku mengusapnya.
Aku suka hujan, seperti saat air mataku entah mengapa menetes, dan hujan menemaniku, sampai akhirnya air mataku habis, tak tersisa lagi.
Aku selalu menyukai hujan, seperti aku selalu menyukai embun yang berkilau saat matahari perlahan manaiki singgasananya, dan cahaya menyilaukan memancar dan membuatku harus menyipitkan mata.
Aku selalu menyukai hujan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar