Hitam. Saya suka
hitam. Dia selalu netral, tak pernah memihak. Saya suka hitam, ia selalu cocok
dengan siapapun. Hitam selalu apa adanya, tapi juga penuh rahasia. Saya suka
hitam, karena dengan hitam putih akan tampak.
Biru kental dengan
aroma kebebasan. Tanpa batas seperti langit, dengan kedalaman melebihi lautan.
Biru itu tenang, dan terkadang menghanyutkan. Tanpa terasa membawamu ke tempat
asing, yang benar-benar baru. Saya akan sangat senng pergi menuju si biru.
Dalam pandangan mata,
hijau selalu menyejukan. Segar seperti air danau, sejuk seperti hembusan angin
di padang rumput. Hijau itu selalu membawa kedamaian. Saya suka hijau, karena
di dalamnya terdapat kehidupan.
Putih selalu tegas,
tapi juga lembut. Putih selalu tahu batas, namun juga penuh toleransi. Putih
itu mengasihi seperti lembutnya sutera,
menjaga seperti kapas diatas luka. Putih itu akan menampakan kedamaian di hati.
Saya suka putih, karena ia akan menunjukan batas awal dan akhir.
Oranye selalu
tersenyum. Seperti kuning yang selalu ceria. Membawa kebahagiaan kepada setiap
orang. Walau tak selalu diterima, kuning tak akan sedih. Seperti oranye yang
tak pernah muram.
Merah itu seperti
darah, senantiasa mengalir. Merah itu seperti apel, menjadi identitas kita.
Merah itu berkobar, seperti api yang selalu bersemangat. Saya suka merah karena
ia selalu bisa menarik perhatian.
Perbedaan itu telah
ada, dan akan selalu ada. Perbedaan itu indah, seperti pelangi. Perbedaan tak
pernah bermaksud menyakiti, namun orang-orang kadang menganggap perbedaan sebagai
suatu keanehan, keganjilan, atau bahkan cacat.
Tak ada yang salah
dengan menjadi berbeda, karena kegelapan-lah yang menjadikan terang itu tampak.
Merah tak akan disebut merah jika tak ada biru. Lurus tak akan disebut lurus
jika tak ada lengkung.
I love to be different.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar