Ah, ayahku. Dia orang yang luar biasa. Aku kagum padanya. Tentu saja, seperti jutaan anakn lainnya. Tapi, aku bukan orang yang fanatis, aku rasa dia juga begitu. Terkadang kami saling berselisih pendapat dan aku jarang sekali memenangkan argumenku. Aku belajar banyak soal keras kepala-darinya.
Dia orang yang sangat sering memberiku kultum,yang tidak ahanya tujuh menit tentu saja. Ketika aku terlambat sholat berjama'ah, ketika aku lebih keras abernyanyi daripada membca al-qur'an, ketika barang-barangku berserakan tidak tertata, ketika aku berangkat ke sekolah dengan terburu-buru (hal yang juga kupelajari darinya). Serta hal lain, yang tak jarang dia pun melakukannya. Sampai-sampai aku gemas ingin sekali ingin memberinya kultum. Tapi tak pernah kulakukan.
Tentu saja dia bukan makhluk yang sempurna, dia melakukan banyak kesalahan. Namun, aku selalu berusaha "mendengar apa yang dikatakan, bukan melihat siapa yang bicara" Apapun yang ia katakan, sarankan dan nasihatkan kepadaku adalah hal-hal yang baik dan untuk membuatku lebih baik. Dia orang yang baik, bukan?
Entah, apakah dia memiliki ayah sebaik ayahku.
Yang kuyakini, ayahku adalah orang yang baik. Dan Tuhan Maha Baik menjadikan aku bagian dari keluarga ayahku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar