Senin, 02 September 2013

KULIAH PERTAMA - galauan pertama of the month


Semua orang pernah merasa khawatir. Faktanya, setiap orang pernah mengalami gangguan psikologis. Masalah kesehatan psikologis, tergantung pada kesehatan biologis, psikologis dan sosial. Kesehatan psikologis tidak hanya memengaruhi individu tsb, tetapi juga individu-individu dalam kelompok sosialnya.

"There is no health witouth MENTAL HEALTH!! " - WHO

Itu adalah secuplik kuliah gue hari ini, sepotong. Emang sengaja gue cuplik sedikit aja. Bukan. Bukan karena gue nggak merhatiin, tapi emang ya kepengen aja nyuplik cuman segitu. Karena psotingan gue kali ini emang cuman pengen ngomongin soal itu. Iya, yang secuplik itu.

Serangkaian KAMABA (kegiatan awal mahasiswa baru) udah gue jalanin. Mulai dari padus-padusan, OKK, PSAU sampe PSAF. Dan hari ini, Senin 2 September 2013 gue mulai kuliah perdana gue. I'm so excited, tadinya. Tapi setelah melalui beberapa rangkaian kuliah. (Hari ini gue ada 3 kuliah. pertama kuliah umum yang bareng2 satu angkatan, materinya ttg yah.... pengantar gitu. kedua, gue masuk ke kuliah sejarah psikologi. dikelas ini gue mulai agak kerasa syndrom ngantuk. dan beberapa kali tenggelam dalam rasa kantuk. dan materi yang diterangkan pun bagai barisan karnaval yang lewat : udahgituaja. Ketiga, gue ada materi penulisan ilmiah. yang kebetulan dosennya nggak bisa, dan pake dosen pengganti) Gue malah disergap perasaan khawatir.

Oke lah, motivasi gue naik berkali-kali lipat ketika dipaparkan berbagai fakta mengenai ke-psikologi-an di Indonesia. Yang faktanya memang Indonesia sangat butuh banyak psikolog, atau at least orang yang ngerti psikologi. That means, gue, kita para mahasiswa psikologi bakal dibutuhin oleh Indonesia. Which mean, kita nggak mungkin useless belajar psikologi di UI pula. Gue juga bakal seneng banget ketika gue bisa bermanfaat buat orang lain. Overall, kuliah pertama is good. It's build my mood or my spirit or apa aja lah. It makes my day.

Tapi di materi kuliah yang kedua mulai muncul masalah. Sejarah, adalah materi yang paling gue hindari setelah matematika. And that's mata kuliah wajib yang gue harus ambil dan harus lulus -dan kalo pengen IPK bagus, berati IP matkul ini juga wajib bagus. Intro-nya emang masih enjoyable, gue masih bisa nyimak. Karena belum terlalu ke-sejarahsejarah-an. Tapi nyampe intinya, gue mulai gusar, pasalnya : kantuk nggak bisa tertahan lagi, walhasil sempet gue beberapa kali tertidur. And that's bad. Extremly bad. Wich also mean, that's not good. What's make me so worried is.... gue susah buat merhatiin dosen yang ngajar -faktor ngantuk, juga susah nyatetnya karena slidenya cepet. Itu berarti gue harus ada buku pegangan, yah itu pun kalo gue bisa nahan ngantuk ketika belajar itu buku.  Tapi sebelum kejauhan ngimpi punya bukunya, ternyata bukunya itu.... Introduction to the History of Psychology by B. R. Hergenhahn seharga £57.94

Kalo lo nggak tau berapa rupiah, intinya itu buku mahal banget. Iya, banget. Katakanlah satu juta. Buat satu mata kuliah. Iya. Segitu. Enggak. Gue nggak ngarang. Enggak. Gue nggak sanggup beli. Bonyok pun gue pikir bakal mikir beberapa kali buat ngebeliin gue itu buku. Serius. Kapan coba gue becanda?!

Mata kuliah yang ketiga di hari ini-itu, penulisan ilmiah. Dosennya -seperti tadi udah dibilang- berhalangan hadir, jadi make dosen pengganti yang gue nggak terlalu suka. Ya, secara harfiah gue nggak pernah bener-bener suka sama seseorang sih. Nggak suka bukan berarti gue benci, apalagi membantah setiap ilmu atau teori yang beliau kemukakan loh ya. Iya. Juga, mata kuliah ini gue agak ngerasa khawatir, karena gue dituntut berpikir  secara PARSIMONI, sesuai law of thought, logic dan obyektif. Sedangkan, as you know pikiran gue acak, abstrak dan berantakan. it seems impossible.

But, i believe... impossible is nothing (quotes by adidas) Impossible yang dikatakan orang-orang itu, karena malas, karena takut gagal, karena khawatir salah, karena tak berani memulai, karen takut terhenti di jalan dan DIKATAI gagal. Impossible sering berarti pelarian dari keharusan untuk berusaha keras, berjuang sekuat tenaga, bermimpi setinggi langit dan impossible sering kali menjadi kedok untuk orang-orang yang menertawakan usaha orang lain serta orang orang yang menertawakan dirinya sendiri.

Gue takut, that's fine. Gue berani, that's better. So, apapun masalahnya, seberapapun beratnya, sebagaimanapun rumit dan kompleksnya.... gue janji buat terus berusaha.

Sebagaimanapun gue terseok-seok karena kekurangan peralatan penunjang. Sebagaimanapun gue kewalahan karena masalah pribadi gue sama beberapa pelajaran. Sebagaimanapun susahnya gue buat menyesuaikan diri dengan atmosfir jakarta (yeah i mean Depok) Seberapapun, sebagaimanapun alasan-alasan itu akan membuat gue mengeluh. Gue akan terus berusaha. I'll never give up. I'm not a quitter. I'm a climber. 

"10-20 tahun mendatang. Anda akan lebih menyesali apa yang tidak Anda lakukan dibanding apa yang anda lakukan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar