Minggu, 04 November 2012

MEREKA, POTRET NEGRI KITA



Menengadah di bawah guyuran peluh
Meminta-minta menghadap sorotan mata sang surya

Menunggu bunga-bunga bermekar diatas lampu jalan
Menanti gandum tumbuh disemak belukar

Di negri yang panas
Negeri tropik kata mereka
Mereka para turis-turis yang berwisata
Dengan celana diatas lutut
Dengan kaca mata hitam pekat

Negri ini adalah negri yang indah
Dengan gunung menjulang tinggi
Dan pantai menghampar seluas habisnya pandang
Penduduknya ramah lagi pula baik hatinya

Tapi bagi mereka, debu diantara padang sahara
Tak ada yang lebih indah dari makanan sisa
Tak ada yang lebih ramah dari, satpol pp
Tak ada yang lebih baik hatinya, dari para aparat
Keparat

Mereka dikatai pencuri
Mereka dikatai pemalas

Siapa yang sebenarnya pencuri?
Siapa yang sebenarnya pemalas?
Orang-orang dengan baju compang camping?
Ataukah tikus-tikus dengan jas dan dasi?
Orang-orang dengan peluh yang menetes?
Ataukah badut-badut dengan riasan muka?

Maka kembali, mereka hanya bisa menunggu bunga mekar dalam gulita
Dan kembali, mereka hanya bisa menyiram dahaga dari keringat tubuhnya


A. Rosyidin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar