Selasa, 31 Juli 2012

Perbedaan texting dan ngobrol


Selamat malam, pagi, siang dan selamat menunaikan ibadah mencari jodoh serta menuntutn pasangan… Saya disini, sebagai dewa cinta yang tak pernah gagal dalam mencinta, karena memang belum pernah sekalipun :’) Dan salah satu yang ingin saya kemuka-kan yaitu tentang faedah atau manfaat atau hal-hal tabu mengenai texting atau dalam bahasa ilmiyahnya es em es an. Serta membandingkan dengan ngobrol face-to-face atau ngumuk dalam bahasa latin-nya.

So… How you guys are doing? Kalo elu yang cukup punya nyali, punya ability, dan punya face buat serangan jarak dekat gue pastiin elu nggak bakal keberatan* buat ngedeketin seorang mangsa secara langsung.

*kalo pun berat, pasti banyak relawan yang bersedia ngangkutin buat elu, karena face yang bisa dibilang sebagai asset paling bermata uang, di setiap tempat #ngomongapaini

Juga buat para cowok-cowok dengan kharisma yang tinggi, tentu nggak sulit buat mendekat ke cewek, memulai suatu pembicaraan dan akhirnya menutup pembicaraannya dengan sebuah pertaanyaan tentang sebuah nomor yang sangat pribadi…… #STOP! Jangan mikir kejauhan! Maksud gue : nope (nomor hape)

Tapi, bagi kaum jomblo jelata. Yang hanya bermodal dengkul dengan otak sekecil nyalinya karena memang spesifikasi bodynya tidak terlalu layak* ngobrol langsung adalah hal yang damn sulitnya nggak main ampun! (itu fussion dari : nggak main-main dan minta ampun) #is that clear?
*menurut satndart quality majalah STYLE dari korea, yang saya nggak yakin eksistensinya


Itu benar! Seorang jomblo tidak akan mungkin seenaknya sendiri mendekati seorang gadis yang sudah menjadi pacar orang lain (loh? | ah nggak penting) Intinya : seorang cowok jomblo akan sulit dalam pe  de  ka  te jarak dekat. Khusus yang memiliki riwayat cacat kegantengan tentunya.

Mereka akan merasa minder dan itulah, yang disebut kalah sebelum menang (loh? | sekali lagi, ini nggak penting) Intinya : mereka akan sangat ketakutan, panic dan phobia saat bertemu dengan gadis impianya~ *percaya aja deh! Gue buktinya! :O

Namun, itu bukanlah suatu akhir…. (ganti paragraf) karena perkembangan zaman, dan kita bukan lagi manusia gua, kita mengenal apa yang disebut sebagai teknologi. Dan ini cukup membantu karena, jomblo malang dapat menggunakan surat sebagai media bercakap.… Namun, apa mau dikata? Tulisan beberapa jomblo tidaklah sebagus wajahnya = lebih jelek. Maka ialah hal yang teramat kasihan bagi kaum ini, wajah tak tampan tulisan pun tak rupawan. #hinapangkatdua

Tapi manusia tetap manusia, bukan hewan atau tumbuhan. Dan teknologi selalu menjadi pertanyaan sekaligus jawaban atas masalah-masalah jomblo yang sering bikin sekarat~ ditemukanlah handphone dan fiturnya short messeges service *gue nggak yakin penemunya itu jomblo, tapi gue pikir tulisannya itu lebih jomblo dari para jomblo sejati(?)

Oke, kita mulai bahas permasalahannya. #lha dari tadi ngapain?? *oke, berarti lu merhatiin :D kata guru gue gitu (gue juga bingug, mau ngeKRIKin juga kasian) Sekarang tentang texting dan ngobrol.

Dengan ngobrol langsung, kita bisa dapet beberapa keuntungan sekaligus :
Bisa tatap muka secara langsung (mantengin tuh muka seharian tanpa harus sembunyi2)
Bisa lebih irit tenaga (tenaga buat cari duit, buat ngisi pulsa)
Bisa melihat ekspresi, gerak-gerik lawan bicara, sehingga tau bohong enggak-nya
Langsung bisa mendapat feedback berupa respon positif atau aura negatif yang terpancar

Kelemahan :
Tidak cocok untuk cowok (jomblo) dengan spesifikasi yang kurang rupawan
Sangat tidak baik untuk cowok yang gagap
Amat menyusahkan bagi orang bisu *eh….

Kemudian kita bandingkan dengan texting :
Sangat cocok bagi orang gagap bahkan bisu
Bisa menyapa bahkan ngobrol tanpa harus malu-malu
Sangat cocok bagi cowok yang kurang tampan tapi kata-kata menawan
Sebagai ajang “menggoda” dengan puisi cinta
Sebagai media penjajakan dan pendalaman lebih lanjut tentang seorang target atau buruan

Pun, texting memiliki kelemahan :
Menjadi pribadi yang konsumtif *dari sisi konsumen. Merupakan anugerah, dari sisi produsen pulsa
Mengganggu proses belajar bersosialisasi secara langsung
Terkadang dapat menjerumuskan kita kedalam lembah KRIK (lelucon atau pun puisi)
Kurang bisa dipastikan antara lampu merah dan hijau dari si lampu lalulintas target
Ngetarani : menandakan seorang pengecut, yang beraninya lewat sms doang :D

Baik, demikian lah yang dapat gue sampaikan. Ada kurangnya saya mohon maaf, ada lebihnya : itulah kelebihan saya. #sombong
Semoga anda dapat memetik buah dari ladang anda sendiri, karena kalo ladang tetangga itu mencuri namanya~ “rumput gue lebih asyik dari tumput tetangga” dan saya bukan kambing, jadi silahkan kalo mau makan rumput di tempat saya. Asal jangan rumput Jepang, karena jauh disebrang lautan. Wah.. kayaknya saya semakin ngelantur saja.
Okeh! Baiklah…. Bang Haji sudah enggak tahan… karena katanya, tulisan saya sungguh TER LA LU…. Bagus *masih sombong ini~ Bahahaha :D

Salam sejahtera, and see you! :D                                                                          

2 komentar: